MEMILIH PEMBORONG BANGUNAN YANG TEPAT





mandor bangunan, pemborong bangunan


Bagi yang sudah berpengalaman membangun rumah maupun renovasi rumah tentu tidak tergiur dengan harga borongan murah, Namun bagi yang belum berpengalaman membangun rumah berusaha mencari harga termurah jika perlu menekan harga penawaran borongan pada level yang serendah rendahnya ,

namun pada kenyataannya harga penawaran yang murah tidaklah menjamin para klien mendapatkan hasil rumah tinggal yang memuaskan .

Kita sering mendengar pengalaman para Klien yang mengelukan hasil dari suatu pekerjaan yang diborongkan oleh pemborong /kontraktor, dengan hasil pekerjaan yang tidak rapi , keadaan bangunan yang miring , acak acakan , berantakan dan lain sebagainya . atau pekerjaan yang ditinggal kabur oleh pemborong/kontraktor . serta masih banyak lagi pengalaman pengalaman pahit yang dialami para klien pada saat membangun rumah.


Pada tahun 2012 lalu Surya Asri telah melanjutkan pekerjaan bangunan yang di tinggal pemborong lama yang di pilih klien sebanyak 5 Rumah/Klien, setelah kami tanyakan “kenapa ditinggal kabur pemborong ? Rata rata – rata jawabnya : Saya tergiur harga borongan murah “Akhirnya Klien tersebut menghabiskan biaya 2X lipat dari perhitungan semula.

Dari apa yang telah diutarakan tadi salah satunya disebabkan oleh harga borongan murah di bawah standart upah tukang , dan terkadang jauh lebih murah dibandingkan dengan ongkos kerja harian .
sehingga dalam pelaksanaan kerja seorang tukang sering kali dipercepat tempo kerja dengan mengabaikan segala proses proses dalam tahapan bangunan ,seperti mengurangi kapasitas kerjaan ataupun dengan cara menambah kecepatan kerjaan

Dalam Persaingan harga borongan yang murah atau bisa dikatakan terlalu murah pada harga borongan upah yang kemudian harga borongan tadi ditawar lagi oleh para Klien mendekati harga terendah,

terkadang menyebabkan para tukang memaksakan diri menerima nasib pekerjaan tersebut dari pada tidak mendapatkan order pekerjaan,

Walaupun para tukang tersebut menyadari bahwa pekerjaan tersebut akan mengalami kerugian .disatu sisi Klien merasa diuntungkan dengan tawaran harga yang murah tadi ,

Tapi Sebenarnya Justru sebaliknya para Klien sendirilah yang nantinya akan menanggung resiko kerugian tersebut .

seperti apa yang dijelaskan diatas harga murah belum tentu mendapatkan hasil yang baik , karena tukang bekerja bukan lagi berdasarkan pada suatu rencana kerja yang baik tapi bekerja pada tekanan waktu yang terlalu sempit dan tekanan biaya,

Sedangkan kapasitas kerja terlalu besar, dengan tidak seimbangnya antara nilai borongan dan kapasitas kerja ,juga jadwal pelaksanaan mulai awal pekerjaan, sampai dengan selesai pekerjaan tetap akan beresiko terhadap hasil dari suatu pekerjaan tersebut.

Resiko sistem kerja borongan dengan penawaran harga murah :

1. kurangnya rasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan,seperti hal pekerjaan yang ditinggal lari oleh pekerja/tukang .

2. banyak hal yang tidak bisa ditangani oleh tukang yang beresiko pada hasil akhir kerja bangunan

seperti melesetnya dari gambar dan hitungan rab , bangunan yang miring , campuran adukan semen yang tidak rata, , pemborosan bahan material dlsbgnya .

3.Tidak fokusnya pada pekerjaan , karena menumpuknya pekerjaan yang dibebankan pada tukang (kerja rangkap seorang tukang ) menghitung bahan material , membuat gambar , mengatur dan membayar upah pekerja , menghitung dan membeli bahan material , pengerjaan tehnik , belum lagi memikir kan kecukupan pembiayaan pengerjaan ,pengaruh cuaca , keselamatan para pekerja,keterlambatan bahan material dll.

Berikut saran kami dalam menentukan sistem kerja borongan

1.persiapkan perencanaan dengan matang , 
konsep gambar yang jelas ,penghitungan rab, kesediaaan bahan material,dll serta jangan segan mengkonsultasikan dengan para ahlinya , banyak alternatif konsultasi bangunan dari yang gratis sampai dengan membayar hal ini sangat penting untuk menghindari bongkar pasang pada saat pelaksanaan , yang akan mempengaruhi penambahan ongkos pengerjaaan dan bahan material.

2. Ikuti standar harga pada sistem borongan kerja yang berlaku ataupun harga nego yang sesuai dengan pekerjaan
Hindarilah coba coba menawar dengan harga yang murah dan terlalu murah . dibawah harga standar yang berlaku , karena penghitungan ongkos pengerjaan bangunan kebanyakan telah disesuai dengan kemampuan pekerjaan tersebut dan tingkat kesejaterahan para tukang di daerah masing masing . kecuali tukang yang nekad menerima pekerjaan dengan harga yang murah . ataupun tukang tukang pendatang yang belum mengerti seluk beluk standar ekonomi masyrakat daerah tersebut .

3. Hindari berhubungan dengan calo bangunan Saat ini banyak sekali orang yang mengaku sebagai pemborong/Kontraktor/mandor bangunan, namun sebenarnya tidak mengerti sama sekali tentang bangunan, mencari order pekerjaan kemudian diborongkan lagi ke pemborong maupun mandor,

4. Persiapkan dana anda jika anda belum siap dengan dana ,nanti dulu. ,ditunda sampai dana anda mencukupi . jangan paksakan dana yang tidak mencukupi untuk membangun rumah , nanti bisa bikin repot pekerja bangunan dan anda sendiri . siapapun pastilah mendambakan sebuah rumah tinggal , karena pada saat sekarang untuk membangun sebuah rumah tidak sedikit mengunakan dana .

5. Jangan mudah menerima tawaran harga murah ,baik itu pekerjaan borongan atau pun harian , tukang yang profesional jarang sekali menerima order pekerjaan tersebut , kecuali tukang yang asal asalan dan asal jadi . dan tidak jarang pada sistem kerja borongan tukang , para owner sering terjebak seorang tukang menerima order pekerjaan tersebut dengan harga yang telah disepakati namun endingnya tukang tersebut meminta tambahan ongkos pekerjaan pada saat pekerjaan tersebut sedang berlangsung .

6. Dalam menetapkan pelaksana kerja pada sistem kerja borongan pilih seorang Mandor bangunan, yang berpengalaman

Usahakan mencari mandor bangunan yang benar benar mumpuni, dari segi perhitungan hingga pelaksanaan, karna banyak sekali orang yang mengaku sebagai mandor bangunan namun tidak mengerti seluk beluk tentang bangunan hanya mengandalkan tukang/pekerja. seharusnya mandor dalam tehniknya lebih mumpuni daripada tukangnya, pabila terjadi pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh tukangnya, mandor bangunan harus bisa turun tangan mengerjakan sendiri,

Dengan demikian , anda !!! paling tidak dapat memperkecil resiko kerugian !!!
“SELAMAT MEMBANGUN RUMAH”